Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak digunakan yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah sendiri adalah masalah bagi setiap negara terutama bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Sampai saat ini masalah sampah masih belum bisa diatasi dengan baik hingga merusak lingkungan dan berdampak langsung kepada kelangsungan hidup manusia. Jika masalah sampah belum dapat dikelola dengan baik tentunya akan menyebabkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan juga tingginya penyebaran penyakit. Salah satu daerah di Indonesia dengan permasalahan sampah yang serius adalah Bali. Penumpukan sampah ini membuat pemerintah memutuskan untuk membangun TPST atau disebut juga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di berbagai wilayah Bali. Sesuai dengan namanya TPST merupakan tempat untuk mengelola sampah-sampah secara terpadu.
TPST Kesiman Kertalangu merupakan tempat pemilahan dan juga pengolahan sampah yang bertempat di Jl. Sekar Sari Gg. Melasti III No.2, Kesiman Kertalangu, Kec. Denpasar Timur, Bali. TPST Kesiman Kertalangu ini mulai mengedukasi masyarakat tentang tata cara pemilahan dan pengolahan sampah sejak awal tahun 2021. Sebelum adanya TPST ini semua sampah yang dikumpulkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bali membludak dan tentu saja menimbulkan bau yang tidak sedap dan penyebaran penyakit. TPST Kesiman Kertalangu ini masih berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) namun sekarang sedang dalam proses transisi karena telah diajukan surat hibah agar TPST Kesiman Kertalangu ini dapat sepenuhnya dikelola oleh Desa Kesiman Kertalangu.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kesiman Kertalangu ini bertujuan untuk memilah dan mengelola sampah yang telah dikumpulkan. Nantinya sampah-sampah tersebut akan diolah dengan berbagai macam teknik dan nanti hasilnya pun akan dipakai untuk kepentingan masyarakat sekitar. Adapun tujuan dari dibuatnya TPST ini adalah untuk memilah dan mengelola sampah yang ada, mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memilah sampah yang benar, mengajarkan berbagai macam teknik yang bisa dilakukan dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna, dan juga untuk mengurangi volume sampah yang nantinya akan dikirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TPST Kesiman Kertalangu ini bertugas khusus untuk mengumpulkan dan mengelola sampah-sampah dari area Desa Kesiman Kertalangu.
TPST Kesiman Kertalangu ini sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Tak hanya memilah dan juga mengelola sampah, mereka juga mengedukasi masyarakat agar dapat mengelola sampah mereka secara mandiri. Di sisi lain mereka juga berhasil mengurangi sampah yang disalurkan ke TPA Bali sehingga membantu menurunkan resiko pembludakan sampah di TPA. Hasil olahan sampah mereka pun tidak hanya monoton seperti Kompos saja namun bervariasi seperti Maggot BSF dan Pelleting. Tempat-tempat lainnya yang ada di Bali wajib mencontoh desa ini sebagai pedoman dalam mengolah sampah, karena mereka tidak hanya mengolah dan mengedukasi masyarakat, akan tetapi juga langsung mengeksekusi sampah yang mereka lihat ada sembarangan di jalanan-jalanan desa. Jadi mereka tidak hanya bernarasi tapi langsung beraksi. Jika setiap daerah menerapkan konsep TPST ini dengan maksimal, maka dapat dipastikan kalau masalah penumpukan sampah, pencemaran dan kerusakan lingkungan akan dapat diatasi. Tak hanya itu edukasi pengolahan sampah hingga menjadi sesuatu yang berguna dapat dijadikan ide baru dalam membuka usaha wisata edukasi. Dimana pihak TPST dapat memberikan penjelasan dan juga kelas dalam pengolahan sampah bagi wisatawan yang tertarik dengan pengolahan dan pendaur ulangan sampah. Dapat dipastikan hal ini akan membawa dampak baik bagi Pariwisata di Bali tidak hanya dalam hal menjaga keberlangsungan lingkungan pariwisata, tetapi juga menjadi wisata edukasi baru.***
Penulis: Pricilia, Maria Sucitra Favor Suprapto, Yosef Nathanael, Jason Lim, I Ketut Tirta Yoga, Kadek Artawan. (Mahasiswa Prodi Manajemen Pariwisata Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, Denpasar).