Launching Bali Film School

DENPASAR, BALI.KABARDAERAH.COM – Sejak ditandatanganinya Memory of Understanding antara Dr.Drs.I Nyoman Gede Astina, M.Pd,CHT,CHA selaku ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun atas nama Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI) dengan Topaz Peretz sebagai CEO dan pemilik PT. Asimetry Movie Studio pada tanggal 14 September 2022 untuk mendirikan Pusat Pelatihan Film Bali atau disebut juga sebagai Bali Film School (BFS), akhirnya pada tanggal 16 Mei 2023 resmi berdiri dan beroperasi BFS yang berlokasi dalam lingkungan kampus IPBI dan SPB di Jln Kecak No 12 Tonja Denpasar Timur.

Peresmian Sekolah Film Bali ini dihadiri oleh Rektor IPBI  Dr. I Made Sudjana, S.E, M.M, CHT,CHA, Ketua  Komisi Film Propinsi Bali I Gusti Ariadi, para pejabat di lingkungan kampus IPBI dan Sekolah Perhotelan Bali. Hadir juga pada acara tersebut Kadek Puja Astawa, S.E,M.H seorang tokoh seni peran, film dan konten kreator terkenal di Bali. Beliau berkesempatan berbagi pengalaman dan tips-tips dalam menggeluti dunia perfilman.

Dalam sambutannya sekaligus membuka/meresmikan Sekolah Film Bali, Rektor IPBI mengatakan menyambut baik adanya BFS untuk menyiapkan sumber daya manusia Bali yang berkualitas untuk perkembangan dunia perfilman di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya. Suatu kehormatan bagi kampus IPBI menjalin kerjasama dengan BFS, ke depan diharapkan BFS bisa menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menghadapi persaingan di era digital.  Turut memberikan kata sambutan pada acara tersebut Ketua Komisi Film Bali Bapak Gusti Ariadi. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan rasa bangga dan haru akhirnya apa yang jadi mimpinya untuk Bali mempunyai Sekolah Film menjadi kenyataan. Beliau sangat mendukung adanya BFS karena selama ini Bali hanya menjadi tempat untuk pembuatan film baik nasional ataupun internasional. Diharapkan ke depan akan banyak bermunculan sineas-sineas muda berbakat dan berkualitas serta  mampu bersaing dalam era digital saat ini hingga dapat mengharumkan nama Bali di kancah nasional ataupun internasional.

Ibu Topaz Peretz mewakili BFS saat ditanyai awak media menjelaskan bahwa BFS yang bermitra dengan perusahaan film terkenal PT. Asimetry  Movie Studio tersebut mempunyai 2 jurusan bidang studi yaitu Jurusan Penulisan Naskah  (Screen writing  program) dan Film making program yang dapat ditempuh dalam waktu 1 tahun.

Pada Program penulisan naskah, para siswa belajar bagaimana menulis di berbagai media seperti di film, televisi, komersial, jurnalis dan masih banyak lagi. Para siswa ditantang untuk mengembangkan keterampilan kreatif juga kemampuan untuk membentuk cerita, karakter dan konsep yang menarik. Dimana pendidikan dilakukan dengan 60% praktek dan 40% teori. Prospek lulusan ini adalah penulis naskah, novel, penulis, kritisi film/televisi, jurnalis, pembaca berita dan lain-lain.

Pada Program Pembuatan Film, siswa belajar berbagai fitur set panggung, peralatan film, bioskop, laboratorium editing dan booth ADR. Memberikan pengalaman belajar yang unik sebagai simulasi langsung di tempat kerja produksi industri film. Dilaksanakan dengan sistem 70% praktek dan 30% teori.***(Agatha)